MAKALAH HAKIKAT DAN CIRI-CIRI BELAJAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas berkah, rahmat dan penyertaan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang nantinya akan dikumpul untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran II.
Saya sebagi penyusun makalah ini menyadari hasil makalah ini belum sepenuhnya benar, maka penyusun menerima saran dan kritik demi perbaikan dari pembaca.
Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas berkah, rahmat dan penyertaan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang nantinya akan dikumpul untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran II.
Saya sebagi penyusun makalah ini menyadari hasil makalah ini belum sepenuhnya benar, maka penyusun menerima saran dan kritik demi perbaikan dari pembaca.
Saya ucapkan trimah kasih pada semua sumber yang membantu dalam pembuatan
makalah ini salah satunya sumber dari buku Belajar dan Pembelajaran dari Dr.
Aunurrahman M.pd.
Akhir kata, semoga laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, khususnya bagi pembaca.
Tondano, 18 Maret 2012
Akhir kata, semoga laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, khususnya bagi pembaca.
Tondano, 18 Maret 2012
Helny Lonteng
NIM: 10 314 455
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan..................................................................................................... 1
BAB II ISI .................................................................................................................... 2
A. Pengertian Belajar ......................................................................................................
2
B. Ciri-Ciri dan Tujuan Belajar ........................................................................................ 4
BAB III Penutub........................................................................................................... 6
B. Ciri-Ciri dan Tujuan Belajar ........................................................................................ 4
BAB III Penutub........................................................................................................... 6
A. Kesimpulan.................................................................................................................
6
B. Saran..........................................................................................................................
7
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 8
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Belajar adalah salah satu
proses yang terjadi pada kehidupan manusia. Sedikit atau banyak, sengaja atau
tidak disengaja, proses belajar selalu terjadi pada manusia. Manusia tidak
hanya menggantungkan diri pada alam atau instink saja sebagai bentuk untuk
menyelematkan diri, tetapi manusia dibekali oleh kemampuan untuk mengolah
lingkungan sekitar menjadi suatu bentuk yang bermanfaat. Hasil dari olah
kemampuan ini, bisa disebut dengan belajar, akan digunakan untuk proses
menyelamatkan diri kelak. Pada dasarnya kegiatan belajar tidak hanya terjadi di
kelas atau suatu ruang tertentu, dan melalui proses belajar mengajar seperti
layaknya seorang guru dengan murid. Akan tetapi bentuk kegiatan belajar tidak
mengikat, artinya: dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan apa saja.
Dimana belajar dapat dilakukan di semua tempat, dapat dilakukan kapan pun tidak
terikat waktu, jam atau hari dan aspek yang dipelajari mencakup semua aspek
kehidupan, baik manusia sebagai mahkluk individual, sosial, di bidang industri,
bidang klinis, bidang sosial dan lain-lain. Dengan kata lain, belajar dapat
dilihat dari perilaku manusia. Sebagai kegiatan yang bernilai
pendidikan (edukatif) belajar mempunyai hakikat dan ciri-cirinya. Maka dari itu
dalam makalah ini penyusunan mengambil judul “HAKIKAT DAN CIRI-CIRI BELAJAR”.
BAB II
HAKIKAT DAN CIRI-CIRI BELAJAR
A.
PENGERTIAN BELAJAR
Dalam pengertian yang umum atau
populer, belajar adalah mengurupulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan
tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang ini
dikenal dengan guru. Dalam belajar, pengetahuan tersebutdikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi banyak. Orang
yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang
banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi
sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan
dipandang sebagai orang yang tidak belajar. Seorang murid yang sedang
mengerjakan tugas-tugasmatematika biasa disebut sedang belajar. Orang yang
sedang menimba pengetahuan pada bangku
sekolah lazim juga dikenal sebagai pelajar. Bahkan orang yang banyak menguasai
ilmu pengetahuan lazim dikenal dengan kaum terpelajar. Singkat perkataan, belajar dalam pengertian umum atua populer
adalah suatu upaya yang dimaksudkanuntuk menguasai sejumlah pengetahuan. Belajar
adalah modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui pengalaman.(leaming is defined as the modifkation or
strengthening of behavior throughexperincing). Menurut pengertian ini,
belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapilebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu
penguasaan hasillatihan, melainkan perubahan kelakuan. Pengertian ini
sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar, yang mengatakan
bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, belajar adalah
latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis, danseterusnya. Sejalan dengan perumusan
diatas, ada pula tafsisan lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan. Dibandingkan dengan pengertian pertama, maka jelas,tujuan belajar
itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau
usaha pencapaiannya. Pengeritan ini menitik beratkan pada interaksi antaraindividu
dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman belajar. William Burton mengemukakan bahwa
: A good leaming situation consist of arkh and baried series of leaming
experiences unified around a vigorous purpose, andcarried on in interaction
with a rkh, varried and provocative environment. Dari
pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa :a. Situasi belajar
harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh masyarakat.Tujuan merupakan salah satu aspek dari
belajar. b. Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.c.
Di dalam mencapai tujuan itu, siswa senantiasa akan menemui kesulitan,
rintangan-rintangan dan situasi-situasi
yang tidak menyenangkan.d. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku
yang bulat.e. Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang
sebenamya. Belajar apa yangdiperbuat dan
mengerjakan apa yang dipelajari.f.Teori belajar selalu bertolak dari
sudut pandangan psikologi belajar tertentu.Dengan berkembangnya psikologi dalam
pendidikan, maka berbarengan dengan itu bermunculan pula berbagai teori
tentang belajar. Justru dapat dikatakan, bahwa dengantumbuhnya pengetahuan
tentang belajar, maka psikologi dalam pendidikan menjadi berkembang secara
pesat. Di dalam masa perkembangan psikologi pendidikan di jaman mutakhir ini
muncullah secara beruntun aliran psikologi pendidikan masing-masingyaitu :- Psikologi behavioristik -
Psikologi kognitif - Psikologi humanistik
a.
Psikologi Behavioristik
Menurut pandangan ini, belajar dilaksanakan dengan kontrol
instrumental dari lingkungan. Guru mengkondisikan sedemikian sehingga
pembelajar atau siswa mau belajar. Mengajar dengan demikian dilaksanakan dengan kondisioning, pembiasaan, peniruan.
Hadian dan hukuman sering ditawarkan dalam mengajar dan belajar
demikian. Kedaulatan guru dalam belajar demikian relatif tinggi, sementara
kedaulatan siswa sebalikya, relatif rendah.
b.
Psikologi Humanistik
Pandangan humanistik ini merupakan anti tesa pandangan behavioristik. Dalam
pandangan demikian, belajar dapat dilakukan sendiri oleh siswa. Dalam belajar
demikian siswa senantiasa menemukan sendiri
mengenai sesuatu tanpa banyak campur tangan dari guru. Peranan guru
dalam mengajar dan belajar demikian relatif rendah, sementara kedaulatanguru
relatif rendah.
c.
Psikologi Sosial
Pandangan ini merupakan konvergensi dari pandangan behavioristik dan
humanistik. Menurut pandangan demikian belajar merupakan perpaduan dari
usaha pribadi dengan kontrolinstrumental
yang berasal dari lingkungan. Oleh karena itu, metode belajar yang cocok dalam
pandangan ini adalah eksperimentasi.
d.
Teori Belajar Gagne
Gagne
mengkategorikan taksonomi hasil belajar dalam lima komponen, yaitu: informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan
motorik. Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan atas asumsi bahwa hasil
belajar yang berbeda tersebut memerlukan kondisi belajar yang berbeda pula.Artinya,
untuk membangun strategi kognitif siswa memerlukan kondisi berbeda dengan
ketika kita ingin membangun sikap atau keterampilan motorik. Hal kedua dari
teorinya Gagne adalah kondisi belajar khusus (specifik learning condition). Ia
menekankan bahwa sangatlah penting untuk mengkategorisasikan tujuan
pembelajaran sesuai dengan tipe hasil belajar, alias taksonomi seperti
dijelaskan di atas. Dengan cara seperti ini guru/tutor/dosen dapat merancang
pembelajarannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Ia juga
menekankan bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, harus
sangat-sangat memperhatikan kondisi khusus (critical condition) yang harus
disiapkan untuk mencapai itu.
B. CIRI - CIRI
BELAJAR
Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari adanya pengalaman. Oleh karena itu, ada sejumlah ciri belajar
yangdapat dibedakan dengan kegiatan-kegiatan lain selain belajar. Pertama,
belajar dibedakan dengan kematangan. Kedua, belajar dibedakan dengan perubahan
kondisifisik dan mental. Ketiga hasil belajar bersifat relatif menetap. Berdasarkan pengertian belajar diatas maka pada
hakikatnya "belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku
si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannyayang berulang-ulang, dan
perubahan tingkah taku tersebut tak dapat dijelaskan atasdasar
kecendrungan-kecendrungan respon bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek (misalnya keletihan, dsb)".
1)
Belajar berbeda dari kematangan
Kematangan adalah sesuatu yang dialami oleh manusia karena
perkembangan- perkembangan bawaan. Tanpa melalui aktivitas belajarpun,
pada saat tertentu, orang akan mengalami kematangan. Oleh karena itu,
kematangan akan dialami olehseseorang, meskipun ia sendiri tidak mensengaja.
Kematangan yang ada pada diriseseorang juga
bukan karena satu upaya yang dilakukan oleh orang lain (misalnya sajaguru).Kematangan
umumnya ditandai oleh adanya perubahan-perubahan pada diriseseorang, baik yang
bersifat fisik maupun psikis. Adanya perubahan pada diriseseorang semisal dari
belum bisa berjalan pada umur tertentu menjadi bisa berjalan pada umur
selanjutnya, tidaklah akibat dari aktivitas belajar. Demikian juga, dariseseorang belum bisa berbkara kemudian menjadi
bisa berbkara, juga bukan karenaaktivitas belajar melainkan karena
adanya proses kematangan. Berbeda dengan belajar,ia adalah suatu proses yang
disengaja dan secara sadar. Belajar adalah suatu aktivitasyang dirancang, atau
sebagai akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya.
2)
Belajar
dibedakan dari perubahan kondisi fisik dan mental
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disengaja. Perubahantersebut bisa berupa dari tidak talm menjadi
tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti,dari tidak dapat mengerjakan
sesuatu menjadi dapat mengedakan sesuatu, darimemberikan respon yang salah atas
stimulus-stimulus ke arah memberikan respon yang benar. Berarti perubahan fisik dari kecil menjadi besar, dari
kurus menjadi gemuk, dan pendek menjadi semakin tinggi bukanlah
karena proses belajar, dan oleh karena itutidak
dapat disebut sebagai proses belajar.
3)
Hasil belajar relatif menetap
Hasil belajar relatif menetap, dan tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah
lakuyang sifatnya relatif tidak menetap, bukanlah karena proses belajar. Orang
setiap kalidapat berubah.
Perubahan-perubahan demikian, tidak sama dengan perubahan- perubahan
dalam belajar. Oleh karena itu, tidak semua perubahan yang ada pada
diriseseorang dianggap sebagai hasil belajar. Hanya perubahan-perubahan
tertentu sajayang memenuhi syarat untuk
disebut sebagai belajar.
C. TUJUAN
BELAJAR
Paling tidak adaempat alasan mengapa tujuan belajar ini perlu dirumuskan
oleh pembelajar. Pertama, agar ia mempunyai
arah dalam berkreativitas belajar. Kedua, agar ia dapat menilai seberapa target
belajar telah ia capai atau belum. Ketiga, agar waktu dan tenaganya
tidak tersita untuk kegiatan selain belajar.Tujuan belajar dalam hubungannya dengan perubahan tingkah laku. Salah
satu ciri belajar pada diri seseorang adalah terdapatnya perubahan tingkahlaku
pada dirinya. Adanya perubahan tingkah laku ini menjadikan seorang
pembelajar berubah dari suatu
kondisi ke kondisi tertentu. Perubahan tingkah laku dalam diri pembelajar
umumnya dapat diamati (obsevable). Oleh karena itu, ketika pembelajar mau
mengadakan aktivitas belajarnya, perlu merumuskan tujuan belajar buat dirinya sendiri.
Dalam merumuskan tujuan belajar yang terkait dengan perubahan tingkah laku ini,
seseorang pembelajar pertama kali haruslah mengenali mengenai dirinya sendiri. Pengenalan
terhadap dirinya sendiri ini sangat penting guna merumuskan kebutuhan kebutuhan
belajarnya. Pengenalan mengenai diri sendiri ini juga bisa terhindar dari mempelajari
sesuatu yang sudah dikuasai, disamping dapat terhindar juga darimempelajari
sesuatu yang tidak dimaksudkan untuk dipelajari. Tujuan belajar yang dikaitkan
dengan perubahan tingkah laku ini mengandungunsur-unsur
sebagai berikut: a. Jelas siapa yang berubah (dalam hal ini adalah
pembelajar sendiri, dan bukan pengajar). b.
Jelas perubahannya, dari tidak bisa sesuatu menjadi bisa sesuatu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Kita dapat
menjumpai rumusan pengertian belajar dalam perspektif yang sama kadang-kadang
berbeda dari berbagai ahli pendidikan/pembelajaran. Meskipun ada
perbedaan-perrbedaan pandangan, namun prinsipnya mengarah pada esensi yang
sama, bahwa belajar menunjukan pada suatu aktivitas, menuju suatu perubahan
perilaku pada diri individu melalui proses interaksi dengan lingkungannya.
Ada berbagai
pandangan atau teori belajar yang sangat berpengaruh terhadap berkembangnya
pandangan dan konsep tentang belajar diantaranya: behaviorisme, kognitivisme,
teori psikologi Sosial, dan teori belajar Gagne. Meskipun terdapat penekanan
yang berbeda, namun kesamaannya terutama adalah bahwa belajar merupakan proses
internal yang kompleks, yang melibatken seluruh mental pada ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Berdasarkan pengertian belajar diatas maka pada hakikatnya "belajar
menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam
situasi tertentu berkat pengalamannyayang berulang-ulang, dan perubahan tingkah
taku tersebut tak dapat dijelaskan atasdasar kecendrungan-kecendrungan respon
bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari
subjek.
Dalam
merumuskan tujuan belajar yang terkait dengan perubahan tingkah laku ini, seseorang
pembelajar pertama kali haruslah mengenali mengenai dirinya sendiri. Pengenalan
terhadap dirinya sendiri ini sangat penting guna merumuskan kebutuhan kebutuhan
belajarnya.
B. Saran
Belajar adalah
bagian yang penting dalam mencapai suatu kehidupan, sejak kecil tanpa sadar
kita telah belajar. Jadi belajarlah untuk suatu hal yang berguna di masa depan
dan gunakan ilmu anda untuk mendidik mereka yang belum tau seperti semboyan Dr.
Samratulangi “Sitou Timou Tomou Tou’ manusia hidup untuk memanusiakan orang
lain jadi, jangan seorang yang ingin menang sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, I. 2000. Profesionalisme Guru :
Analisis Wacana Reformasi Pendidikan dalam Era Globalisasi. Simposium
Nasional Pendidikan di UniversitasMuhammadiyah
Malang, 25-26 Juli 2001.
Gagne, Robert M. 1983. The Conditions
of Learning and Theory of Instructions. 4
thed . New York : Holt
Rinehart & Winston